Apa Itu Sel? Ahli Biologi yang Menemukan Teori, Struktur dan Fungsinya
Apa itu Sel?
Sel dapat diartikan sebagai unit terkecil dari kehidupan. Istilah sel berasal dari kata “sella” dari bahasa latin berarti ruang kosong. Susunan atau bentuk sel pertama kali dilihat dari Robert Hook (1935-1903) dengan menggunakan mikroskop primitif. Sel yang dilihat berupa sel mati yaitu sel gabus, sehingga terlihat petak-petak kosong. Sel merupakan benda yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata biasa.
Pengertian sel berkembang sejalan dengan ditemukannya mikroskop oleh Leuwenhoek (1632-1723), suatu alat bantu untuk melihat benda-benda berukuran mikro (mikroskopis).
Schleiden (ahli botani) dan Schwan (ahli zoologi) dari Jennan pada tahun 1939 menyatakan bahwa semua organisme tersusun dari bagian esensial (penting) yang sama disebut sel. Sedangkan Schultze (ilmuwan Jerman) pada tahun 1861 memberikan definisi bahwa sel adalah masa protoplasma yang mengandung nukleus (inti).
Siapakah ahli biologi yang menemukan teori sel?
Berikut ini adalah para ilmuwan atau ahli biologi yang telah menemukan teori sel :
- Johanes Purkinye (1787 – 1869) menyebutkan bahwa cairan di dalam sel hidup yang merupakan bahan embrional di dalam telur disebut protoplasma
- Robert Brown (1813) menemukan inti sel (nukleus) sebagai struktur penting dari sel hidup
- Felix Dujardin (1825) yang semula menyebut sel hewan sebagai sarcode, mengemukakan bahwa bagian sel yang terpenting adalah cairan di dalam sel
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk hidup. Semua sel berasal dari sel juga (omne cellulae cellulae)
- Max Schultze (1825 – 1874) mengatakan bahwa sel adalah massa protoplasma yang mengandung nukleus, sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan
- Penemuan baru menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan hereditas, maksudnya sifat-sifat yang diturunkan selalu dimulai dari sel
Bagamanakah struktur sel dan fungsinya?
Sebagai satuan kehidupan, maka sel juga memiliki daya hidup, dan memenuhi ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Bukankah ada makhluk hidup yang hanya terdiri dari sebuah sel? Supaya dapat mengetahui gejala kehidupan sebuah sel, maka perlu dilihat dahulu apa yang terdapat di dalam sebuah sel secara lengkap.
Amati dengan menggunakan mikroskop, sebuah sel yang berasal dari tumbuhan dan hewan atau perhatikan gambar berikut ini!
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa di dalam sel terdapat komponen penyusun sel yang disebut organel sel yang terdiri :
1. Selaput (Membran Plasma)
Membran plasma merupakan pembungkus plasma yang menyelubungi sebuah sel. Membran plasma bersifat semipermiabel berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel.
Membran plasma selain merupakan selaput luar sitoplasma juga merupakan membran semua organel sel dalam sitoplasma, dan sama-sama tersusun atas lemak dan protein. Pada sel tumbuhan, selaput plasma ini dilindungi oleh selaput yang tersusun dari selulosa.
2. Plasma
Plasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel (disebut sitoplasma) dan cairan inti sel (disebut nukleoplasma). Sitoplasma sebagian besar (65% - 75%) disusun oleh air, selebihnya berisi zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral).
Pada sel tumbuhan di dalam sitoplasma memiliki plastida (butir pembawa zat warna dan butir pembuat amilum, dan lemak). Di dalam sitoplasma terdapat :
- Organel, yaitu bangunan yang selalu terdapat dalam sebuah sel
- Inklusio merupakan kumpulan bahan mati yang tidak selau ada dalam sel
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel berada di tengah-tengah dan dikelilingi oleh sitoplasma, berbentuk bulat atau lonjong. Inti ini dibungkus oleh dua membran yang masing-masing dipisahkan oleh celah sebesar 20-30 mm yang disebut spatium perinucliaris.
Lapisan luar (kurang padat) kemungkinan ditempeli ribosom, sedang lapisan dalam (padat dan rata) terdapat butir kromatin. Lapisan luar berfungsi untuk memelihara keberadaan lubang dan bentuk inti, lapisan dalam berfungsi untuk memegang bagian kromosom interfase.
Pada membran inti terdapat pori (porus nuclearis) yang berfungsi sebagai penghubung antara inti dengan sitoplasma dalam melaksanakan proses biokimia. Inti sel terdiri dari :
- Anak inti (nukleolus) yang berperan dalam proses sintesa protein
- Kromatin yang terdiri dari DNA dan RNA serta nukleo – protein. Kromatin akan menjadi kromosom (pembawa gen)
- Plasma inti (nukleoplasma)
4. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah sistem membran yang membentuk jaringan rongga, berdinding membran, yang menghubungkan sitoplasma dengan inti. Terdapat pada semua sel hewan maupun tumbuhan.
Bentuk dan ukuran rongga ini berbeda-beda yaitu :
- Sisterna, berbentuk ruang gepeng, berlapis-lapis, dan saling berhubungan
- Tubuler, berbentuk pipa kecil dan saling berhubungan
- Vesikuler, berbentuk gelembung yang berlapis
Ada dua jenis retikulum endoplasma yaitu kasar (yang permukaan luarnya terdapat butir ribosom) dan yang halus (tidak memiliki butir ribosom pada permukaan membrannya)
5. Ribosom
Merupakan organel bebas dalam sitoplasma atau menempel para retikulum endoplasma dan berfungsi untuk sintesa protein. Pada saat sintesis, ribosom membentuk deretan mamilin (spiral) yang dinamakan poliribosom. Jumlah ribosom yang membentuk poliribosom akan menentukan ukuran molekul protein yang terbentuk.
6. Badan Mikro (Peroksisom dan Glioksisom)
Peroksisom berbentuk mirip dengan lisosom, ditemukan pada sel hewan dan tumbuhan. Banyak terdapat pada sel hati dan mengandung enzim oksidase dan enzim katalase (menetralkan hidrogen peroksida yang bersifat racun dan reaktif).
Glioksisom berukuran lebih kecil dan berfungsi dalam metabolisme lemak pada pertumbuhan biji-bijian.
7. Badan Golgi
Badan golgi tersusun atas gelembung berdinding membran dengan berbagai bentuk dan ukuran, dari yang amorf sampai kantung – kantung pipih yang bertumpuk. Pada sel tumbuhan disebut diktiosom, pada sel hewan banyak ditemukan pada sel hati dan kelenjar.
Fungsi badan golgi antara lain :
- Mengumpulkan sekresi protein dari retikulum endoplasma kemudian di bawa ke luar sel
- Pembentukan kantung – kantung untuk sekresi yang terjadi pada sel-sel kelenjar
8. Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang mengandung kumpulan enzim hidrolitis misalnya protease, lipase, fosfolipase, dan fostatase.
Fungsi lisosom antara lain :
- Menghancurkan organel yang rusak (disebut sitolisosom)
- Mencerna zat-zat yang belum diuraikan
9. Mitokandria
Berbentuk bulan atau lonjong, terbesar di dalam sitoplasma. Dindingnya rangkap yang masing-masing strukturnya merupakan dua lapis lemak. Dinding sebelah dalam berlipat-lipat membentuk sekat – sekat yang disebut krista mitrokondriales.
Mitokondria berisi cairan yang lebih padat dari cairan sitoplasma, selain itu juga ditemukan DNA, RNA dan ribosom yang berbeda jenisnya dengan ribosom sitoplasma sel. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi sel dan metabolisme penghasil energi.
10. Mikrotubulus
Terbentuk atas molekul tubulin yang membentuk tabung, banyak ditemukan di sepanjang serabut saraf dan sel saraf. Pada sel eukariotik mampu membentuk flagel dan silia sebagai alat gerak.
11. Mikrofilamen
Tersusun atas benang protein aktin, miosin, dan sitoskeleton. Filamen ini banyak ditemukan pada sel otot rangka atau otot lurik, dan otot jantung. Filamen aktin bekerja sama dengan filamen miosin menyebabkan terjadinya kontraksi otot.
12. Vakuola
Vakuola disebut juga rongga sel, berisi larutan sisa pertukaran zat yang mengandung zat-zat tertentu seperti minyak arteris (jahe, kayu putih), alkaloid, garam – garam mineral, butir – butir pati, enzim dan lain-lain. Vakuola berguna untuk pertukaran zat atau metabolisme sel. Dinding vakuola (tonoplast) bersifat semi permiabel.
Pada organisme unisel terdapat dua jenis vakuola yaitu :
- Vakuola kontraktil (rongga berdenyut) untuk alat pengeluaran bahan sisa dari dalam sel.
- Vakuola nonkontraktif yang berfungsi untuk menyerap dan mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian sel
Perbedaan sel hewan dan tumbuhan
Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan? Apa perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan? Berikut adalah tabel perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan :
Sel Hewan |
Sel Tumbuhan |
Tidak memiliki
sel yang berselulosa |
Memiliki dinding
sel yang berselulosa |
Tidak memiliki
butir plastisida |
Memiliki butir
plastisida |
Bentuk tidak
tetap, karena membran sel elastis |
Bentuk
tetap, karena membran sel bersifat kaku |
Memiliki sentrosoma |
Tidak memiliki
sentrosoma |
Jumlah mitokondria
relatif banyak |
Jumlah mitokondria
relatif sedikit karena fungsinya dibantu plastisida |
Vakuola berjumlah
banyak dan ukuran relatif kecil |
Vakuola sedikit
tetapi ukurannya besar |
Post a Comment for "Apa Itu Sel? Ahli Biologi yang Menemukan Teori, Struktur dan Fungsinya"