Sejarah Perkembangan Agama Islam di Benua Afrika
Lima tahun sejak di angkat menjadi nabi, Rosulullah SAW. memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk berhijrah ke Habsyah (ethiopia). rombongan itu berjumlah 15 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 4 orang wanita. periode hijrah ini di pimpin oleh sahabat Usman Bin Maz'un yang bertujuan untuk menghindari intimidasi dan menyelamatkan diri dari kaum kaflr quraisy serta mendakwahkan agama islam ke luar mekkah.
Rosulullah SAW. juga pernah mengutus sahabtnya hatib bin ali balta’ah untuk menyampaikan surat dakwah kepada muqauqis (pengusa mesir, gubernur romawi timur) pada kurang lebih ke-6 hijrah agar beriman kepada allah dan rosulnya.
Agama islam menyebar ke berbagai negara afrika bagian utara pada abad 7-8 M. Sedangkan di wilayah afrika bagian timur, pengaruh agama islam tampak jelas pada kedatangan dan ekspansi islam ke afrika selatan yang di lakukan oleh para budak dari asia tenggara (melayu) yang di bawa oleh orang-orang barat ke daerah itu.
Imam abdullah membuat petisi pertamanya untuk pembangunan masjid setelah dia di bebaskan dari pulau robben oleh pemerintahan hindia belanda pada tahun 1793. Pada waktu itu, petisi tersebut mendapat penolakan dari pemerintah hindia belanda. namun karena kesabaran dan kegigihan Imam Abdullah, akhirnya pemerintahan hindia belanda mengijinkan untuk mendirikan masjid.
Imam abdullah juga menulis sebuah kitab tentang islam pada tahun 1781 dalam bahasa melayu dan arab. judul kitab yang beliau tulis adalah "MA'RIFA AL-ISLAM WA AL-IMAN. kitab ini memberi pengaruh sosial dan keagamaan yang besar di kalangan kaum muslimin di cape town, Afrika Selatan.
Imam abdullah mendirikan sebuah sekolah muslim pertama pada 1793. sekolah itu akhirnya menjadi bagian dari masjid auwal, masjid pertam di cape town. sekolah ini pernah memiliki 491 siswa pada 1825 yang sebagian besar berasal dari golongan budak negro. Sekolah inilah yang menjadi pelopor lahirnya orang-orang afrika arab yang mengerti bahasa arab. Sepeninggal imam abdullah, kepemimpinan sekolah ini di teruskan oleh Imam Achmat Van Bengalen.
Ketika orang-orang islam mulai berdatangan di cape town, islam menjadi agama yang di awasi secara ketat oleh penguasa kolonial setempat. pemerintah kolonial belanda secara tegas melarang kegiatan agama islam di tempat umum walaupun ibadah pribadi tidak dipermasalahkan. kaum muslim tidak di izinkan untuk membentuk sebuah organisasi untuk mengadakan kegiatan keagamaan.
Gerak yang sempit membuat ulama seperti Imam Adullah, Syekh Yusuf, dan juga lainnya memanfaatkan rumah mereka sebagai tempat untuk dakwah dan belajar islam. mereka berjuang untuk mempertahankan keberadaan islam dan ingin islam tersebar di bumi afrika terutama Cape Town.
Seiring berjalannya waktu, pembatasan ruang gerak kaum muslimin yang di lakukan pemerintah kolonial kian lama kian surut. Kaum muslim bisa menyelenggarakan pertemuan, kajian islam, dan ibadah di rumah seorang budak yang di bebaskan bernama mohammodan pada 1770. Sampai pada juli 1804, agama islam secara resmi tak lagi menjadi agama yang di larang. warga setempat pun bebas memilih agama yang di yakininya. sementara, para ulama' bisa berdakwah secara leluasa.
Penyebaran agama Islam di Benua Afrika tidak luput dari persaingan antara islam dan kristen yang di bawa oleh para misionaris yang mendapat dukungan dari pemerintah kolonial, serta antara Islam dan westernisasi sekuler. meskipun demikian, agama Islam tetap tersebar dan penganutnya semakin banyak di Benua Afrika.
Negara-negara di afrika yang penduduknya mayoritas Islam adalah Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, Sahar Barat, Mauritania, Mali, Nigeria, Senegal, Gambia, Guinea, Somalia, Dan Sudan. sedangkan negara di Benua-Benua Afrika yang minoritas Islam adalah: Zambia, Uganda, Mozambique, Kenya, Kongo, Dan Afrika Selatan.
Post a Comment for "Sejarah Perkembangan Agama Islam di Benua Afrika"