Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ittiba itu hanya dibolehkan kepada Allah, Rasul, dan para sahabat saja, tidak boleh kepada

Daftar Isi [Tampilkan]

 Ittiba itu hanya dibolehkan kepada Allah, Rasul, dan para sahabat saja, tidak boleh kepada yang lain. hal ini merupakan pendapat

Jawaban

Berkaitan dengan ittiba kepada selain Allah dan Rasul-Nya,ulama berbeda pendapat. Ada yang membolehkan ada yang tidak membolehkan. Imam Ahmad bin Hanbal menyatakan bahwa ittiba itu hanya dibolehkan kepada Allah, Rasul, dan para sahabat saja, tidak boleh kepada yang lain. 

Alasan utama di balik pandangan ini adalah:

  1. Khususiyah kedudukan: Allah, Rasul, dan para sahabat memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Mereka adalah teladan utama yang patut diikuti dalam segala aspek kehidupan.
  2. Sumber hukum Islam: Al-Quran, Sunnah Nabi, dan ijma' para sahabat merupakan sumber hukum Islam yang utama. Dengan mengikuti mereka, seseorang telah berada di jalan yang benar.
  3. Pencegahan bid'ah: Mengikuti selain mereka dikhawatirkan akan mengarah pada bid'ah (inovasi dalam agama yang tidak memiliki dasar yang jelas).

Pendapat yang lain membolehkan berittiba’ kepada para ulama yang dapat dikategorikan sebagai ulama waratsatul anbiyaa (ulama pewaris para Nabi). 

Ittiba' kepada ulama dengan mengerti alasan dan dalilnya yang jelas termasuk perbuatan yang utama. Karena seseorang yang berittiba berarti ia menjalankan sesuatu dengan pengertian, berpedoman kepada sunnah nabi.

Post a Comment for "Ittiba itu hanya dibolehkan kepada Allah, Rasul, dan para sahabat saja, tidak boleh kepada"